Tips Memilih Broker Saham

1/11/2009

(0) Comments

Jakarta - Memilih perusahaan sekuritas atau perusahaan perantara perdagangan efek alias broker bukan perkara mudah. Apalagi, belakangan ini muncul ketakutan dari investor maupun calon investor lantaran munculnya beberapa masalah keamanan investasi dari beberapa broker.

"Sebetulnya investor maupun calon investor tidak perlu takut. Kasus 2-3 broker jangan digeneralisir bahwa semua broker berpotensi bermasalah," ujar Direktur Perdagagan Fix Income dan Derivatif, Keanggotaan dan Partisipan Bursa Efek Indonesia, Guntur Pasaribu saat dihubungi detikFinance, Selasa (20/1/2009).

Menurut Guntur, masalah beberapa broker tersebut saat ini sedang ditangani intensif oleh BEI maupun Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). BEI bersama Bapepam sedang berupaya mengentaskan masalah ini secepatnya.

"Jadi investor tidak perlu khawatir. Industri ini masih bagus kok. Hanya 2-3 broker saja yang bermasalah. Sisanya yang 100 lebih itu masih bagus kok," ujar Guntur.

Namun bagi investor maupun calon investor yang masih ragu, Guntur memberikan beberapa tips-tips dalam memilih broker untuk berinvestasi di pasar modal.

"Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih broker terutama adalah struktur permodalan broker tersebut. Kedua, manajemen broker. Ketiga, divisi-divisi yang ada di broker tersebut seperti riset dan sebagainya. Terakhir, nilai MKBD broker juga bisa dijadikan acuan memilih broker," papar Guntur.

Kendati demikian, Guntur mengembalikan pada masing-masing investor untuk memilih broker sesuai keinginannya. "Tips-tips tadi bisa digunakan untuk memilih broker. Tapi tentunya, pilihan tetap di tangan investor untuk memilih broker mana yang nyaman bagi mereka," ujar Guntur.

Pengamat pasar modal Dandossi Matram ketika dihubungi detikFinance juga mengungkapkan hal senada dengan Guntur. Dandossi dengan tegas mengatakan bahwa kasus beberapa broker jangan dijadikan acuan untuk menilai broker secara keseluruhan.

"Jangan digeneralisir dong. Broker-broker lainnya masih bagus kok," ujar Dandossi.

Senada dengan Guntur, Dandossi juga menekankan, bahwa struktur permodalan broker
merupakan faktor yag paling harus diperhatikan dalam memiih broker. Kendati tidak secara tersurat, Dandossi mengatakan bahwa di tengah kondisi pasar modal dan krisis keuangan global seperti ini, broker-broker pelat merah boleh dikatakan termasuk dalam kategori broker yang aman secara permodalan.

"Saat ini, mungkin broker-broker pelat merah bisa dikatakan termasuk yang paling aman untuk investasi, karena permodalan mereka kuat karena didukung pemerintah," ujarnya.

Jika mengacu pada nilai MKBD, maka urut-urutannya adalah PT Bahana Securities Rp 387,248 miliar, PT Mandiri Sekuritas Rp 106,439 miliar, PT Danareksa Sekuritas Rp 70,681 miliar dan PT BNI Securities Rp 34,332 miliar.

Tiga perusahaan yang disebut pertama di atas juga menduduki peringkat 5 besar sebagai penjamin emisi obligasi di tahun 2008. Mandiri Sekuritas menduduki peringkat teratas dengan nilai emisi sebesar Rp 7,133 triliun, dilanjutkan oleh Danareksa Sekuritas dengan nilai emisi Rp 1,792 triliun.

PT Indo Premier Securities menduduki peringkat ketiga dengan nilai emisi Rp 1,217 triliun, kemudian dilanjutkan PT CIMB-GK Securities Indonesia dengan nilai emisi Rp 1,050 triliun. Sementara Bahana menduduki peringkat kelima dengan nilai emisi Rp 892 miliar.

(dro/ir) (detikfinance.com)

Info ini bermanfaat bagi anda? Dapatkan
info lowongan dan beasiswa terbaru dari situs ini secara gratis. Berlangganan
email disini Gratis.


Unknown

0 Responses to "Tips Memilih Broker Saham"

Post a Comment